Jumat, 06 Januari 2012

0

Dampak Positif dan Negatif Mastrubasi

Posted in

Wanita Masturbasi, dampak positif dan negatif.

ekspresi wanita orgasme ketika masturbasiMasalah budaya masturbasi bagi wanita maupun pria tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan budaya sex dan makin maraknya wanita tanpa pakaian dalam sebagai baian dari lifestyle masyarakat dunia.

Berikut saya kumpulkan bahan tentang Wanita masturbasi, dampak positif dan negatif , dan juga pembahasan masturbasi secara umum baik untuk wanita maupun lelaki.



Wanita masturbasi

Masturbasi pada wanita bukan tentang menggantikan posisi Anda sebagai partner seksnya. Sebagian besar wanita masturbasi karena lebih nyaman dengan tubuhnya. Mereka ingin membiarkan Anda tahu apa yang memuaskan baginya.

Pria sering kali saling meledek soal aktivitas seksual yang dilakukan sendiri ini. Namun jika mau jujur, sebenarnya mereka amat terbantu dengan kemampuan "swalayan" ini. Sementara itu, di kalangan wanita, masturbasi boleh dibilang amat jarang menjadi bahan perbincangan. Selain belum dapat dikatakan sebagai aktivitas yang lazim dilakukan, masturbasi baik dalam bentuk konvensional maupun secara oral sex, seolah juga masih tabu dibicarakan di kalangan wanita. Padahal, masturbasi memberikan manfaat yang sama besarnya bagi wanita.

Empat alasan wanita melakukan masturbasi

Dilansir dari Askmen, data statistik menunjukkan bahwa 60 persen wanita mengaku masturbasi. Lebih lanjut muncul pula fakta bahwa 20 persen wanita di bawah 30 tahun masturbasi sepekan sekali, dan 7 persen wanita melakukannya setiap hari. Rata-rata, wanita masturbasi mulai usia 14 atau 15 tahun.

Hasil tersebut tidak sebanyak yang ditunjukkan pria. Wanita punya alasan berbeda mengapa mereka masturbasi, berikut di antaraya:

Gembira
Kegembiraan yang mengaduk indra atau pikiran dapat menyebabkan tangan seorang wanita untuk menavigasi setiap inci tubuhnya. Kegembiraaan tertentu memungkinkan wanita untuk beraksi seks dengan cara masturbasi.

Tidak nyaman
Sebagian wanita mulai masturbasi karena mereka merasa terlalu gemuk atau tidak menarik di hadapan pria. Karena merasa kurang seksi, mereka memilih untuk “bersenang-senang” dengan fantasi seksnya.

Tidak bergairah
Sebagian wanita merasa sangat gembira untuk alasan sangat sederhana atau berpikir tentang berhubungan seks begitu sering. Alhasil, mereka merasa perlu untuk terus-menerus membiarkan tangannya menyelesaikan “pekerjaan” seperti yang ada dalam alam pikirnya.

Merasa diri adalah terbaik
Mereka adalah wanita yang tidak dapat mencapai orgasme dengan cara lain selain melalui masturbasi. Karena merasa satu-satunya orang yang tahu di mana titik-titik sensitif dalam tubuhya serta bagaimana tingkat serangan dan kecepatan yang tepat, mereka terpaksa menggunakan masturbasi untuk mencapai kepuasan seksual.

Askmen menegaskan, selama tidak menjadi obsesi, masturbasi adalah hal yang sangat sehat untuk wanita. Inipun membantu wanita untuk mengetahui apa yang mereka nikmati, dan posisi apa yang pas saat pasangan ingin merangsang tubuh mereka.

Tidak heran, para sex therapist pun tidak berhenti mengadakan penelitian mengenai aktivitas ini. Mereka merekomendasikan masturbasi untuk wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme karena membantu mereka mengenali tubuh dan apa yang menyenangkan bagi mereka. Masturbasi pada wanita dapat memberikan manfaat, baik bagi kesehatan, maupun hubungan wanita dengan pasangannya. Apa saja manfaat tersebut?
cara wanita melakukan masturbasi atau onani
1. Wanita dapat mencapai orgasme dengan masturbasi.
Menurut dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes-MMR (F), konsultan seksologi dan spesialis rehabilitasi medik dari RS Harapan Bunda, Jakarta, seperti dikutip tabloid Nakita, normal saja jika wanita dapat mencapai orgasme dengan masturbasi. Sama halnya dengan pria yang bisa mendapatkan orgasmenya dengan masturbasi. Namun, pada wanita bisa dibedakan, ada orgasme yang terjadi akibat rangsangan klitoris, ada juga yang akibat rangsangan pada G-spot.
Namun, jika ingin mendapatkan orgasme ketika sedang berhubungan seks, lebih baik mencoba posisi yang lebih memusatkan rangsangan pada klitoris atau disebut CAT (coital alignment technique) seperti posisi doggy style. Saat melakukan hubungan seksual, wanita bisa mendapatkan orgasme dari rangsangan ke klitoris dan juga ke G-spot. Orgasme karena rangsangan ke klitoris namanya orgasme klitoral, sedangkan yang ke G-spot disebut orgasme vaginal. Kalau bisa keduanya dilakukan berbarengan akan lebih asyik lagi bagi wanita karena orgasmenya menjadi dobel (berkali lipat). Untuk ini, banyak teknik yang bisa dilakukan, yang intinya bisa mengenai kedua tempat tersebut secara bersamaan. Caranya dengan melatih keterampilan bersama.

2. Orgasme lebih cepat didapatkan saat masturbasi.
Menurut dr Ferryal, orgasme yang diperoleh saat masturbasi bisa lebih cepat daripada yang diperoleh saat berhubungan intim dengan pasangan. Sebab pada dasarnya wanita memang butuh waktu yang lebih lama dibandingkan pria untuk bisa mencapai keadaan “panas”. Perlu dipahami, dengan masturbasi, rangsangan biasanya langsung tertuju ke daerah alat kelamin dan tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan terjadinya orgasme.
 
3. Masturbasi pada wanita dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Menurut penelitian, kebanyakan wanita pernah bermasturbasi setidaknya sekali dalam hidup mereka. Frekuensi dan usia saat melakukannya bervariasi, tidak ada patokan normal mengenai hal tersebut. Banyak wanita merasa bersalah saat melakukan masturbasi, khususnya ketika mereka sebenarnya sudah berpasangan. Namun menurut sex therapist, wanita tak perlu merasa bersalah. Sebab pasangan bisa saja sedang lelah, sedang ke luar kota, pokoknya sedang enggak “available”. Jadi, jika kita memang sedang “ingin”, masturbasi bisa jadi jalan keluarnya.
Masturbasi juga bisa dilakukan dengan metode apa saja. “Cara apa pun bisa dianggap normal,” ungkap Paul Joannides, PsyD, seorang psychoanalyst di Waldport, Ore.
Dari survei diketahui, jari tangan dan vibrator adalah dua metode yang umum digunakan dalam masturbasi wanita. Lebih dari separuh dari 2.056 wanita, berusia 18-60 tahun, menggunakan vibrator, baik saat bermasturbasi, maupun intercourse. Demikian menurut Debby Herbenick, PhD, MPH, Associate Director dari Center for Sexual Health Promotion di Indiana University, Bloomington, yang memimpin survei tersebut. Sebanyak 30 persen dari wanita yang disurvei menyatakan pernah memakai vibrator.
Beberapa ahli sebenarnya mengkhawatirkan efek samping dari penggunaan vibrator, seperti sakit atau mati rasa pada alat kelamin. Adapun Frank Sommers, MD, seorang psikiater di Toronto, mengatakan bahwa penggunaan vibrator yang terlalu sering saat masturbasi akan mengurangi kemampuan wanita mencapai orgasme dengan pasangan. Menurutnya, penggunaan vibrator berlebihan dapat membiasakan sistem saraf otonomik pada suatu stimulasi yang tak dapat dilakukan oleh manusia.

4. Masturbasi dapat memperbaiki mood, tanpa kewajiban melakukan seks berpasangan.
“Masturbasi dapat memperbaiki mood yang turun,” ungkap Kathleen Segraves, PhD, sex therapist dan guru besar tamu bidang psikiatri di Case Western Reserve University. “Dengan solo sex, perhatian tidak akan teralih, dan Anda bisa fokus pada pengalaman Anda sendiri tanpa perlu memastikan pasangan juga menikmati atau tidak,” tambahnya. Hal ini tidak perlu diartikan Anda tidak memedulikan pasangan. Namun, bahwa sekali-sekali Anda juga boleh kok memikirkan diri sendiri, begitu kata para pakar.
 
5. Masturbasi dapat memperbaiki kehidupan seks bersama pasangan.
Wanita yang bermasturbasi secara rutin dapat mempelajari apa yang menyenangkan untuk mereka. Hal itu dikatakan Segraves. “Hal itu dapat membantu kepercayaan diri secara seksual, dan membantu membimbing pasangan jika Anda memiliki pasangan,” ujarnya. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan pada pasangan, “Taruh tanganmu di sini,” tanpa merasa malu, kata Segraves.
Sedangkan Herbenick menambahkan, wanita yang menggunakan vibrator selama masturbasi cenderung memiliki fungsi seksual yang lebih baik bersama pasangan. Ia mendapati bahwa wanita yang menggunakan vibrator mendapatkan fungsi seksual yang lebih baik dalam hal pelumasan vagina, hasrat, bangkitnya gairah, dan kemudahan orgasme, dan mereka cenderung tidak mengalami sakit atau ketidaknyamanan yang didapat saat intercourse.

6. Masturbasi membantu Anda rileks.
Saat menghadapi hari yang menyebalkan, wanita sering terpengaruh, dan berpikir, “Bagaimana ya, harus memperbaikinya?” Menurut para peneliti, dibandingkan pria, wanita lebih mungkin mengingat-ingat perdebatan atau hubungan yang buruk dengan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan stres. Jika Anda bisa mulai menyenangkan diri sendiri, Anda dapat meredakan stres yang diakibatkan oleh pikiran-pikiran semacam itu. Memang tidak selamanya dapat mengatasi, tetapi setidaknya dapat membantu. Demikian menurut Segraves.
 
7. Masturbasi dapat mengurangi nyeri saat haid.
Kebiasaan bermasturbasi dilaporkan dapat membantu mengurangi kram perut saat menstruasi, dan memperbaiki gejala PMS lain, seperti rasa mudah marah atau mudah tersinggung. Masturbasi yang berlanjut hingga orgasme bahkan dapat membantu mengurangi migrain. Meskipun orgasme kadang-kadang ditemukan sebagai pemicu migrain, aktivitas tersebut juga dapat menguranginya. Demikian menurut beberapa penelitian. Para ilmuwan berspekulasi bahwa beberapa faktor yang dikaitkan dengan orgasme (sendiri atau bersama pasangan) dapat menyembunyikan rasa sakit, atau proses migrain. sumber : female.kompas.com
Sebuah penelitian menemukan hal yang menarik dari efek aktivitas marstubasi. Semua orang hampir tahu bahwa masturbasi dianggap tindakan yang melenceng dari moral.
Namun kini beberapa fakta ditemukan bahwa masturbasi adalah salah satu ekspresi seksual yang masih dikategorikan wajar dan sehat. Selain itu memiliki hal yang sangat positif.

Dampak positif masturbasi (wanita dan pria)

1. Dapat Menambah Pengetahuan
Para pakar seks mengatakan bahwa masturbasi adalah hal mendasar untuk memahami kesehatan seksual. Melakukan masturbasi adalah hal yang paling aman dan cara yang terbaik untuk mengetahui bagaimana cara kerja organ-organ intim seks. Selain itu anda dapat belajar bagaimana anda bisa terangsang ataupun tidak.

2. Membantu Mengeksplorasi Diri Sendiri

Mungkin anda sudah mengetahui bagaimana cara mengeksplorasi secara teori. Tetapi, sebenarnya kemampuan anda dalam mengeksplorasi kenikmatan seksual tidak terbatas. Dan salah satunya dengan masturbasi. Hal ini adalah cara yang ampuh untuk bisa menemukan hal-hal baru.

3. Dapat Mengatasi Susah Tidur
Banyak orang yang sudah tahu, jika melakukan masturbasi dapat menyembuhkan susah tidur dan dapat membuat tidur anda lebih nyenyak. Dalam sebuah studi yang dilakukan kepada 2000 orang wanita di AS, sebanyak 32% mengatakan setelah melakukan masturbasi dalam waktu 3 bulan dapat tidur dengan nyenyak.

4. Mengurangi Rasa Sakit
Jika anda sering merasakan pusing dan nyeri akibat menstruasi, masturbasi dan orgasme juga dapat memberikan penghilang rasa sakit secara alami.

5. Mengurangi Stress
Dengan melakukan beberapa kegiatan masturbasi, efek yang terjadi akan membuat anda lebih relaksasi. Selain itu, masturbasi juga mempunyai manfaat secara fisik. Karena masturbasi adalah bagaimana cara anda mengatasi sendiri tekanan yang alami ditengah kesibukan anda, apalagi jika dibarengi dengan fantasi seks.

6. Mencegah Timbulnya Prostat
Walau memiliki sisi positif, kegiatan masturbasi hanyalah sebuah pilihan yang tidak bisa dipaksakan kebenarannya. Ada beberapa segi sudut pandang yang masih menggapnya tabu dan terlarang. Tetapi paling tidak dari segi kesehatan dapat mempunyai sisi yang positif. Seperti dapat mencegah timulnya kanker prostat.

Dampak negatif masturbasi (wanita dan pria)

Aksi memuaskan diri sendiri atau masturbasi menjadi rahasia sex yang disimpan pelakunya dengan apik. Karena menjadi konsumsi pribadi, sudah sepatutnya Anda pun tahu sisi negatif akibat frekuensi masturbasi terlalu sering.
Ditilik dari sisi biologis, masturbasi kronik berdampak pada otak dan zat kimia tubuh karena masturbasi memacu produksi hormon seks dan neurotransmitter. Produksi berlebihan hormon seks memberi dampak berbeda pada setiap orang, tapi secara umum gejalanya berupa kelelahan, nyeri pinggul, perubahan penglihatan, nyeri tulang belakang, nyeri testis, dan kerontokan rambut.
Dilansir dari Askmen, terdapat penelitian teranyar yang menyatakan bahwa peningkatan produksi testosteron dikaitkan dengan produksi Dihydrotestosterone (DHT) yang identik dengan pola kerontokan rambut pria. Namun, hasil kajian tersebut masih menjadi perdebatan.
Tapi setidaknya, jika Anda merasakan gejala tersebut, cobalah hentikan kebiasaan masturbasi selama beberapa bulan. Lihat apakah cara ini membantu meringankan gejala yang muncul akibat masturbasi berlebihan. Kalau gejala itu masih terasa, maka konsultasikan ke dokter dan cari bantuan medis.
Lebih jauh, masturbasi kompulsif juga bisa berdampak negatif pada pelakunya. Apa itu masturbasi kompulsif? Masturbasi kompulsif terjadi saat pelaku sudah menyinggung kebiasaannya pada masalah kejiwaan. Pelaku masturbasi kompulsif memiliki kesulitan untuk keluar dari kebiasaan masturbasi.
Sebenarnya, tak ada jumlah atau angka pasti seseorang dikatakan masturbasi berlebihan. Gambarannya, seorang pria yang masturbasi enam kali sehari dan merasa diri lebih baik dan produktif, sedangkan pria lainnya justru merasakan dampak berbeda.
Bagi mereka, masturbasi kompulsif bahkan bisa berdampak buruk pada pekerjaan, hubungan, harga diri, keuangan, dan dukungan sosialnya. Pelakunya juga bisa terseret masalah hukum jika ia tidak mampu menemukan keseimbangan antara bertanggung jawab terhadap hidupnya dan memuaskan kesenangan atau hasratnya.

Dampak psikosomatis
Bagi sebagian pelakunya, masturbasi mengundang dampak psikologis berupa rasa malu dan berdosa. Budaya, agama, ataupun moralitas adalah batasan seseorang saat menyinggung urusan seks. Masih terdapat perdebatan antara kepuasan yang dihasilkan versus apa dampak yang dirasakan pada rasa percaya diri, harga diri, dan cinta diri.
Dampak psikosomatis juga bisa terjadi, di mana gejala-gejala fisik muncul karena faktor-faktor psikis (malu, berdosa, cemas, dan sebagainya) yang bermanifestasi menjadi rasa sakit kepala, nyeri tulang belakang, nyeri kronik, dan sebagainya. sumber : okezone.com




<data:blog.pageTitle/>

























0 komentar: